Dear Lucky,
Dalam hal ini tampaknya keunggulan bersaing dari perusahaan teman
anda, tidak tampak. apabila menginginkan ada 'improvement'
pada 'competitive advantage', maka perlu di break down dulu apa saja
indikator dari competitive advantage untuk produk atau servis terkait
apakah itu kualitas,harga,
atu yang lain, mana yang utama. selanjutnya dalam kaitan dengan
innovasi tadi, bisa didorong/diarahkan untuk menguatkan keunggulan
bersaing dari perusahaan, yang apabila didapatkan kembali market
share yang lebih besar, ujung-ujungnya tentu adalah profit, yang
mana hal ini bisa diarahkan sebagai salah satu insentif untuk memacu
kinerja karyawan dari yang tingkat paling bawah, sampai boss pembuat
policy .... cuma sekali lagi, harus ada sinkronisasi gerakan pada
setiap lini, jangan sampai putaran bawah lebig cepat daripada diatas
atau sebaliknya..
pemegang peran penting.
Saran untuk teman anda.....kalo memang sudah mentok, karena boss-nya
lambat,... kalo dia berani,... cari tantangan baru,.... terobosan
baru buat karir dia....hidup adalah memilih.
sorry,..cuma saran.
Salam
Fourry....di Oz
In APICS-ID@yahoogroup
>
> Dear Rekan Riad Yth,
>
> Memang beberapa kolega kami ( krn kalau dibilang rekan terlalu
besar kapasitasnya karena memang Beliau adalah termasuk jajaran
Direksi BUMN berskala nasional ) memberikan suatu gambaran adanya
proses perlambatan kemajuan di perusahaan sahabat saya bekerja para
pimpinannya agak membatasi ruang gerak pekerjanya hanya pada level
tertentu saja, oleh karenanya terdapat kelambatan - kelambatan pada
proses identifikasi masalah terutama kendala - kendala di lapangan
yahhhh menurut penuturan sahabat saya terjadi kepindahan customer
besar ( Major Customer ) ke pesaing utama disebabkan beberapa hal
yang sampai saat ini belum dapat tertelusuri.
>
> Berdasarkan uraian sedemikian kira - kira saran seperti apa yang
dapat saya sampaikan kepada sahabat saya agar dia tetap dapat
bekerja dengan motivasi dan semangat ber inovasi dan kreativitas
yang terbaik untuk perusahaannya.
>
> Untuk sumbang sarannya yang berharga diucapkan terima kasih.
>
>
> Salam,
>
>
> Lucky
>
> Riad Mustafa <riad_mustafa@
> Dear rekan Lucky,
>
> Dari ceritanya, kondisi teman sdr. Lucky itu karena
> tidak mendapatkan dukungan dari manajemen firm-nya.
> Tidak didukung oleh "promotor" inovasi. Promotor
> dalam hal ini bisa manajemen, atasan langsung,
> department teknis, rekan selevel (peer), dan
> lain-lain.
>
> Inovasi proses (inovasi dari uraian Tidd, Besssant,
> dan Pavit, meliputi inovasi proses, produk, inovasi
> posisi, dan inovasi paradigma), butuh dukungan dan
> komitmen dari pihak manajemen. Karena sifat inovasi
> adalah tidak pasti (uncertain), sangat berisiko
> (risky), yang ujung2nya pada masalah finansial
> (inovasi mobil Ford tahun 52 dari perusahaan GM dan
> Chrysler untuk model baru "Edsel", menghaburkan dana
> US$450 milliar dan gagal), dan kompleks. Juga,
> inovasi butuh waktu, yang bergantung dari jenis
> inovasinya; apakah dia inovasi radikal ("doing what we
> do different") atau inovasi inkremental ("doing what
> we do better").
>
> Kembali ke konsep "promotor", biasanya hambatan
> (barrier) adalah karena masalah paradigma, seperti
> "beginilah yang kita lakukan selama ini" (saudara
> Lucky mengistilahkan "comfort zone"). Inovasi butuh
> pembelajaran (learning) yang bisa jadi nantinya kita
> melepas "kebiasaan/aturan" yang ada (unlearning)
> Kekuatan yg dibutuhkan utk melakukan learning dan
> unlearning adalah besar sekali karena faktor tersebut
> di atas sebagai contohnya. Pada satu ujung, inovasi
> kadang mengubah peraturan suatu organisasi/firm
> (rewriting the rule of the game). Oleh Schumpeter
> (salah satu ekonom besar dunia), mengistilahkan dengan
> "creative destruction"
>
> Itupun, walau suatu firm/organisasi sudah berinovasi,
> mereka harus tetap secara kontinyu ber-inovasi; biasa
> disebut "re-innovation"
>
> Jadi, intinya, hambatan (organizational) yg dialami
> oleh rekan Anda memang sudah banyak menjadi sorotan
> pemerhati inovasi. Hambatan lain adalah hambatan
> teknologis, ukuran sebuah perusahaan
> (besar/kecil/
>
> Menurut saya, firma tempat teman bapak bekerja (BUMN
> ya?), bisa jadi akan tertatih untuk bersaing
> dibidangnya. Core-competence-
> jadi "core rigidity". Kalau gini, menurunnya
> pendapatan adalah salah satu indikator nyata
> kehilangan daya saingnya.
>
> riad di Makassar
>
> --- Lucky Setiawan <lucky_learn@
>
> > Dear Rekan Milist Yth,
> >
> >
> > Sekedar berbagi berdasarkan pengalaman sahabat saya
> > sewaktu bekerja di salah satu perusahaan BUMN di
> > negeri ini.
> >
> > Begini ceritanya : ) ( seperti Kismis aj yahh .. he5
> > ), hmmm dia (sahabat saya) banyak memiliki ide - ide
> > tentang perubahan/ perbaikan yang menurut sahabat
> > saya
> > dapat memberikan nilai lebih buat perusahaan dalam
> > rangka meningkatkan daya saing dan keberdayaan
> > perusahaan ( notabene adalah BUMN ) dalam menghadapi
> > persaingan ketat dan pada saat itu perusahaan tempat
> > sahabat saya bekerja sedang mengalami kemunduran
> > signifikan ( dari sisi pendapatan sangat menurun ).
> >
> > Akan tetapi sahabat saya tersebut mengalami banyak
> > hambatan bahkan tidak dapat mengembangkan diri
> > dikarenakan dihambat secara internal.
> >
> > Menurut pandangan rekan - rekan milis sekalian
> > fenomena sedemikian sekiranya menunjukan indikasi
> > apakah ?? ... Mungkinkah ada kemungkinan di
> > perusahaan
> > sahabat saya tersebut terdapat mekanisme perlambatan
> > proses inovasi atau proses menghambat kemajuan
> > bawahan
> > karena atasan yang senang berada di "Comfort Zone"
> > .....
> >
> > Buat perhatian dan sharing pengalaman rekan milis
> > sekalian diucapkan trims banget.
> >
> >
> > Salam,
> >
> >
> > Lucky
Indonesian Production and Operations Management Society (IPOMS).
http://www.ipoms.web.id
=================================================================
Supaya email Anda diloloskan moderator, SEBELUM kirim email ke mailing list ini, pastikan bahwa anda
1. INGAT etiket umum dan topik diskusi milist ini
2. PAHAM isi email untuk konsumsi umum, bukan perseorangan
3. GANTI subject email jika ganti topik
4. HAPUS bagian email lama tak relevan (TERMASUK FOOTER YANG SEDANG KAMU BACA SEKARANG).
5. TAHU Quota Max : 2 email/orang/hari untuk topik sama kecuali moderator.
6. Hanya moderator yang boleh mengirimkan attachment.
Terlalu banyak email?
Kirimkan 1 email kosong ke :
APICS-ID-digest@yahoogroups.com <-- 1 email rangkuman saja perhari.
APICS-ID-nomail@yahoogroups.com <-- Libur panjang/cuti lebaran ==> no email dan cek lewat web.
Lain-lain:
APICS-ID-normal@yahoogroups.com <-- kembali ke pengiriman email normal
APICS-ID-owner@yahoogroups.com <--- alamat moderator
APICS-ID-subscribe@yahoogroups.com <--- jika ingin berlangganan
Kirimkan 1 email kosong untuk bergabung dengan milis lainnya:
SIM-IPOMS-subscribe@yahoogroups.com <-- Simulation/Op. Research/Quantitative Methods/Decision Sciences.
COST-IPOMS-subscribe@yahoogroups.com <-- Cost/Performance Mgmt
BPR-IPOMS-subscribe@yahoogroups.com <--- Business Process Reengineering
INDO-POM-subscribe@yahoogroups.com <-- Six Sigma dan Organisasi IPOMS
Indo-Job-subscribe@yahoogroups.com <-- Lowongan kerja
KOMPUTER-TEKNOLOGI-subscribe@yahoogroups.com <-- Komputer dan Teknologi Informasi
Bisnis-Karir-subscribe@yahoogroups.com <-- Pengembangan karir dan bisnis
Free-English-Course-subscribe@yahoogroups.com <-- Belajar bahasa Inggris
HRD-POWER-subscribe@yahoogroups.com <--- Human Capital/Resource Development
Earn your degree in as few as 2 years - Advance your career with an AS, BS, MS degree - College-Finder.net.

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
No comments:
Post a Comment